Manusia adalah makhluk social yang membutuhkan interaksi. Karena itu, menjadi tamu atau tuan rumah adalah sesuatu yang pasti terjadi. Baik menjadi tuan rumah di rumah ataupun menjadi tuan rumah dalam suatu acara yang Anda buat. Namun, apakah Anda sudah tahu apa saja adab menerima tamu yang sesuai dengan aturan Islam?

1. Jika mengundang, undanglah orang yang bertaqwa

Setiap tuan rumah memiliki hak untuk mengundang siapa saja ke rumahnya. Namun, yang paling utama adalah mengundang orang yang bertaqwa dan bukan orang yang fasiq. Hal ini didasari oleh hadits Nabi SAW:

Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan seorang mukmin, dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.
(HR. Ahmad)

2. Jangan hanya mengundang orang kaya untuk jamuan makan

Saat membuat jamuan makan, jangan memilih – milih tamu hanya dari kalangan orang kaya dan mengabaikan orang – orang yang diangga fakir. Rasulullah SAW bahkan pernah mengatakan bahwa makanan jamuan yang paling buruk adalah makanan yang hanya dinikmati oleh orang kaya saja tanpa orang – orang faqir.

3. Menjamu tamu dengan niat mengikuti Sunnah Nabi SAW

Saat mengadakan jamuan makan, hal pertama yang perlu disadari adalah bahwa jamuan tersebut diniatkan untuk mengikuti Sunnah Nabi SAW dan berbagi kebahagiaan dengan teman – teman terdekat. Jangan sampai jamuan makan yang dibuat dilakukan dengan niat berbangga diri atau berfoya – foya.

4. Tidak memaksakan diri

Meskipun Anda ingin berbagi kebahagiaan, perlu disadari juga bahwa mengadakan jamuan makan dan mengundang orang lain jangan sampai malah membuat Anda memaksakan diri dan kerepotan. Hal ini pernah dibahas dalam sebuah hadits dari Anas ra. ia menuturkan,

Pada suatu ketika kami berada di sisi Umar, maka ia berkata “Kami dilarang memaksa diri (membuat diri sendiri repot)”
(HR. Bukhari)

Karena itu, membuat jamuan makan dan mengundang orang lain sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan Anda. Jangan memaksakan diri menjamu dan mengundang lebih dari yang mampu Anda lakukan.

5. Tidak membebani tamu

Seorang tuan rumah sebaiknya memiliki wibawa di depan para tamu. Dan termasuk menjaga wibawa adalah dengan tidak membebani tamu untuk membantu. Karena membebani tamu untuk membantu Anda dapat membuat wibawa Anda sebagai tuan rumah menjadi berkurang.

6. Menampakkan kebahagiaan saat menerima tamu

Termasuk adab dalam menerima tamu adalah menunjukkan kebahagiaan. Hal ini membuat tamu merasa nyaman dan dihormati oleh tuan rumah. Karena itu, pada saat seorang tamu datang mengunjungi Anda, jangan lupa untuk memberikan wajah manis dan bahagia, serta menjaga bicara agar tetap ramah.

7. Segera menghidangkan makanan untuk tamu yang datang

Saat seseorang mengunjungi Anda, sebaiknya makanan atau jamuan segera dihidangkan. Meskipun hanya jamuan sederhana seperti minum atau camilan. Hal ini akan membuat tamu merasa dihormati dan tujuan dari silaturrahim bisa terwujud.

8. Jangan terburu – buru merapikan jamuan

Saat tamu Anda berkunjung, Anda bisa menikmati jamuan tersebut sambil beramah tamah. Jangan tergoda untuk segera merapikan jamuan jika tamu terlihat belum selesai menikmati jamuan yang Anda berikan.

9, Mengantar hingga pintu rumah

Setelah tamu selesai berkunjung dan akan pulang, sebaiknya Anda mengantar tamu hingga pintu atau gerbang rumah. Hal ini memberikan kesan bahwa Anda menerima tamu tersebut dengan baik dan penuh perhatian.

Nah, itulah beberapa etika atau adab menerima tamu. Jika Anda menerima tamu dengan memperhatikan adab – adab tersebut, maka tamu akan merasa nyaman dan dihormati kunjungannya oleh Anda.

Share This

Share This

Share this post with your friends!