Pergaulan bebas. Salah satu masalah nyata yang harusnya menjadi perhatian bagi setiap anggota keluarga. Terutama orangtua. Apalagi jika keluarga sudah menargetkan sebuah mimpi bersama, masuk surga sekeluarga. Maka menjaga lingkungan untuk tetap berada track yang benar adalah tugas utama. Menjaga diri dan keluarga dari api neraka.

Seorang anak pun juga harus peka perihal ini. Betul bahwa orangtua adalah sosok yang membesarkan kita. Tapi bagaimanapun, seorang anak tidak bisa menyandarkan sepenuhnya kepada orangtua. Apalagi jika usia sudah mencapai akil baligh. Tanggung jawab atas diri sendiri harus diambil. Mulai dari aktivitas harian, mimpi ke depan, termasuk dengan siapa berteman.

Kenapa dengan siapa berteman menjadi hal yang penting?

Kita tentu tidak asing lagi dengan hadist nabi berikut.

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.
(HR Bukhari dan Muslim)

Berteman dengan orang baik secara tak langsung akan membawa kita untuk tetap menajdi baik dan berada pada jalur kebaikan. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mencari teman yang baik?

1. Miliki Niat yang Baik

Mempunyai mimpi untuk masuk surga sekeluarga adalah niat awal yang ditanamkan bagi anggota keluarga. Jika niat ini sudah ada, maka setiap dari anggota keluarga akan keluar dari rumah dengan niat yang sama. Mencari orang lain yang punya niat sama, atau bahkan juga bisa dengan menyamakan niat keluarga bersama mereka.

Niat memang hal yang tidak terlihat. Tapi niatlah yang akan menentukan dan mengarahkan seseorang. Bahkan dalam hadist lain, nabi berpesan yang maknanya setiap amalan tergantung dari niat.

Jika kita sudah punya niat, Insayallah akan dimampukan dan dinilai sebagai amal ibadah. Miliki niat yang baik untuk masuk surga sekeluarga dan carilah teman yang baik.

2. Jadilah Teman yang Baik

Ada hal yang tidak boleh dilewatkan. Sebelum mencari teman yang baik, penting bagi kita untuk menjadi teman yang baik. Mendahulukan menjadi sebelum mencari. Karena banyak sekali orang yang mencari di luar, tapi lupa untuk melihat ke dalam diri. Perumpamaan seperti mencari jodoh yang baik, tapi malah lupa untuk menjadi jodoh yang baik. Maka ada upaya pemantasan diri di sini. Tidak cukup hanya mencari teman yang baik, tapi mulailah dari menjadi teman yang baik.

3. Ajak Kepada Kebaikan

Apa indikator teman yang baik? Seperti QS Al-Ashr ayat 3:

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Saling menasihati dalam kebenaran, kebaikan, dan kesabaran. Ajak dalam berbuat kebaikan. Contoh kongkritnya adalah dengan meningkatkan amal ibadah, ikut kajian bersama, bahkan bertanya kabar yang dengan tahunya kabar bisa saling membantu.

Lebih jauh. Jika suatu hari ada teman yang mulai keliru, jadilah pengingat baginya. Ingatkan dengan cara yang baik. Ingatkan juga agar tetap sabar utuk menjadi orang yang baik. Jadilah teman yang baik bersama-sama.

4. Saling Mendoakan

Doa adalah senjata utama orang beriman. Maka dalam kondisi apapun, kita harusnya tidak boleh kehilangan arah karena kita punya doa. Termasuk dalam berteman. Bisa jadi fisik memisahkan, tapi doa bisa menjadi perantara yang baik. Maka sudahkah ada nama seorang teman dalam doa kita?

Saling mendoakan dalam kebaikan agar tetap istiqomah dalam jalan menuju surga. Masuk surga sekeluarga.

Jadilah teman yang baik. Bersamai dalam kebaikan. Doakan, karena bersama doa kita mampu menuju mimpi yang mulia, masuk surga sekeluarga.

Share This

Share This

Share this post with your friends!