Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting bagi negara kita, Indonesia karena hal itu akan berpengaruh bagi maju atau justru mundurnya Indonesia. Namun kenyataannya sekarang adalah tidak semua pihak memperhatikan dan berkontribusi untuk pendidikan Indonesia. Ditinjau dari segi keilmuan, faktor-faktor pendidikan adalah tujuan, alat, pendidik, peserta didik, dan lingkungan. Artinya adalah, dalam pendidikan harus dipenuhi lima aspek tersebut. Akan berbeda output-nya jika lima aspek tersebut tidak diperhatikan secara optimal.

Bila kita melihat realita yang ada sekarang, seringkali ada aspek-aspek yang kurang diperhatikan. Ada banyak alasan mengapa aspek-aspek tersebut tidak dapat diperhatikan secara maksimal. Misalnya saja pemikiran bahwa tanggung jawab pendidikan hanya ada pada guru, sehingga orang tua sebagai lingkungan terdekat terkesan hanya menyerahkan dan lingkungan sekitar juga tidak memiliki peran. Padahal dua aspek tersebut merupakan bagian dari faktor-faktor pendidikan yang penting bagi jalannya sebuah proses pendidikan.

Tujuan pendidikan adalah menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan bisa membantu membangun bangsa. Namun tujuan itu sering tidak bisa direalisasikan karena aspek-aspek yang harusnya mendukung justru menjadi penghambat. Dari segi pendidik, sekarang Indonesia begitu butuh pendidik-pendidik yang jujur dan bisa dijadikan teladan. Mengapa demikian? Realita menunjukkan, sering terjadi kasus pendidik menganiaya peserta didiknya. Artinya, tiap pendidik perlu menanamkan lebih dalam bukan hanya bagaimana cara mengajar yang baik namun juga memberi teladan terhadap peserta didik.

Tak hanya dari pendidik atau guru, masalah juga biasanya timbul dari peserta didik. Banyak peserta didik yang sebetulnya sudah semangat belajar, tetapi mereka sering menemui hambatan. Misalnya masih banyak pemikiran pihak orang tua terutama di daerah terpencil bahwa bekerja lebih penting karena bisa membantu mereka dalam mencari nafkah. Akibatnya peserta didik sering tidak leluasa dalam belajar dan terbentuk mindsett yang sama, yaitu bekerja lebih penting. Nah, tantangan pendidikan Indonesia saat ini adalah bagaimana mengubah mindsett tersebut dan membuat pihak-pihak tersebut sadar bahwa pendidikan begitu penting dan nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan mereka dalam segala hal.

Sedangkan dalam hal alat pendidikan pun, Indonesia juga masih mengalami hambatan. Sering kita temukan sekolah-sekolah yang tidak mempunyai sarana dan prasarana yang memadai, bahkan ada pula yang tidak mempunyai perpustakaan. Padahal perpustakaan merupakan ruangan penting di sebuah sekolah karena di sanalah peserta didik dapat menemukan dan membaca ilmu-ilmu dan pengetahuan yang lebih luas. Hal yang lebih menyedihkan adalah ketika banyak juga bangunan sekolah yang sudah tidak layak huni. Secara psikologis, hal tersebut akan mengganggu kenyamanan dan mengurangi semangat belajar para peserta didik. Kembali lagi, sebagai pihak yang mempunyai tugas mengembangkan potensi pada peserta didik, pendidik mempunyai tantangan agar terus menumbuhkan semangat kepada peserta didik dalam keadaan apa pun.

Lingkungan sebagai tempat yang paling berpengaruh dalam perkembangan pemikiran dan output yang nantinya akan dihasilkan oleh peserta didik juga diharapkan bisa membawa peserta didik kepada pemikiran yang lebih maju. Namun di luar problem-problem tersebut, ada satu hal lagi yang harus dijadikan bahan koreksi, yaitu mengenai standar nilai nasional. Mengapa hal ini harus diperhatikan? Karena semakin tinggi standar yang ditetapkan, harusnya pendidikan yang didapatkan oleh peserta didik juga mengalami kemajuan. Namun kenyataannya sekarang, standar yang ditetapkan tidak dibarengi dengan proses pendidikan yang masih sering jauh dari layak.

Koreksi dan perbaikan dalam pendidikan harus terus dilaksanakan. Karena pendidikan merupakan bekal bagi Indonesia dalam segala aspek, termasuk terciptanya mental pemimpin masa depan. Kunci kemajuan Indonesia ada di tangan pendidikannya.

Share This

Share This

Share this post with your friends!