Pasti kita sudah tidak asing dengan pepatah yang berbunyi seperti ini. “Tuntutlah ilmu hingga ke negeri cina.” Ya, pepatah itu sangatlah populer hingga saat ini, dan sebagai salah satu pemacu kita dalam menuntut ilmu.

Belajar atau menuntut ilmu tidaklah ada batasnya, kapanpun dan di manapun tentunya. Dalam Islam pun menuntut ilmu hukumnya adalah wajib, bahkan sebagian besar isi kandungan yang ada di dalam Al-Quran Allah SWT selau berseru kepada hambanya untuk beriman. Bahkan ayat pertama yang diturunkan adalah (Iqra) yang berarti “Bacalah!” atau sebagian besar ulama menafsirkannya sebagai tuntutan atau seruan kepada kita dalam menuntut ilmu.

Sudah jelas bahwa Islam sendiri menjadikan ilmu pengetahuan atau belajar sebagai sebuah kegiatan yang wajib dilakukan sebagaimana ayat Al-Quran tentang melakukam perjalanan. Sebab, baik belajar mengenai iu agama ataupun ilmu pengetahuan lain akam bisa membantu seseorang mudah dalam menentukan jalan hidup dan mendapatkan apa yang diinginkannya seperti manfaat ilmu dalam pandangan islam. Sebagaimana dalam Hadist berikut ini:

Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Pentingnya belajar dan menuntut ilmu sudah sangat jelas diterangkan diberbagai dalil menuntut ilmu baik ayat suci Al-Quran maupun hadist Nabi SAW. Tentunya hal ini membuat kedudukan belajar dalam islam amat lah penting. Sebab, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan kepada umatnya untuk terus belajar terutama mengenai ilmu agama atau ilmu tauhid  islam yang nantinya akan mengantarkan kita kepada kebaikan. Untuk mengkaji mengenai esenai belajar dalam islam berikut 6 Kedudukan Belajar Dalam Islam beserta dalinya.

1. Tempat yang Terhormat

Allah Swt  sendiri telah berfirman dalam Al-Quran surat Al Mujadalah sebagai berikut :

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
(Q.S. Al-Mujadalah: 11)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT ridha dan senang dengan mereka yang berjihad dalam belajat menuntut ilmu sehingga Allah SWT akan mengangkat derajatnya. sehingga sudah jelaslah bahwa seorang muslim yang ikhlas dalam menuntut ilmu akan mendapatkan manfaat dan keutamaan yang besar. ia akan senantiasa hidup dengan cara cara yang islami dan sesuai dengan syariat Nabi Muhammad SAW.

2. Tak Kenal Batas

Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.”

Sebagaimana sebuah pepatah yang menyatakan “Carilah Ilmu sampai kenegri China” . Esensinya sama dengan hadist yang tertulis diata, bahwa belajar atau menuntut ilmu adalah sesuatu yang dapat dilakukan sepanjang waktu. Tanpa mengenal batasan usia, jenis kelamin, status dan yang lainnya. Hal ini tentu semakin menjadikan belajar memiliki kedudukam yang penting dalam islam.

3. Hidayah dan Ilmu adalah Buah Dari Belajar

Belajar merupakan sebuah proses yang bisa memberikan nilai positif. Faktanya banyak dari mereka yang kemudian berubah baik dari penampilan atau hal yang berkaitan dengan ibadahnya setelah mempelajari ilmu agama dengan saksama. Semakin kita belajar maka semakin kita akan ingin tahu dan ingin tahu lagi. Tidak jarang pula mereka yang melalui proses belajar kemudian memperoleh hidayah sehingga dapat menjalani hidupnya dengan baik dan sesuai syariat Islam.

4. Menjemput Hidayah

Kedudukan belajar dalam Islam juga bisa bermakna sebagai upaya untuk menjemput hidayah. Sebab ketika hati digerakkan untuk memperdalam ilmu agama melalui belajar maka Allah SWT telah menjanjikan hal berikut yang tertuamg kelas dalam Hadits:

Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan tunjukkan baginya salah satu jalan dari jalan-jalan menuju ke surga. Sesungguhnya malaikat meletakan syap-sayap mereka sebagai bentuk keridhaan terhadap penuntut ilmu.Sesungguhnya semua yang ada di langit dan di bumi meminta ampun untuk seorang yang berilmu sampai ikan yang ada di air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah sebagaimana keutamaan bulan purnama terhadap semua bintang. Dan sesungguhnya para ulama’ adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya mereka tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil bagian ilmu maka sungguh dia telah mengambil bagian yang berharga.”

 5. Landasan Taqwa

Dalam Islam, belajar terutama mengenai ilmu agama merupakan sebuah jalan untuk bisa menjadi pribadi dan menjalani kehidupan dengan lebih baik. Sebab ilmu yang bermanfaat merupakan pahala yang nilainya tidak kan terputus meskipun manusianya telah meninggal. Tentunya dengan semangat ini, dapat ikut meningkatkan ketaqwaan seseorang. Sebagaimana ditegaskan dalam hadist berikut ini:

Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan dia.
[HR. Muslim]

6. Esensi dari Turunnya Firman Allah SWT

Kedudukan belajar dalam islam amatlah penting, sebab menuntut ilmu atau belajar merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim baik muslimin ataupun muslimat sebagaimana hukum wanita menuntut ilmu dalam islam. Sebagaimana dalam jadist berikut ini:

Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam
(Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)

Itulah penjelasan mengenai pentingnya belajar menurut Islam. Tentu, kita sebagai umat Islam teruslah tak henti-hentinya dalam menuntut ilmu. Karena ilmu akan membawa kita kepada kenaikan derajat diri, serta tentunya dapat menjadi ladang amal jariyah nantinya.

Share This

Share This

Share this post with your friends!